TARAKAN - Dua
penumpang AirAsia QZ8501 asal Kota Tarakan, Kalimantan Utara, hingga
kini belum diketahui keberadaannya. Keduanya adalah pasangan suami
istri, yang merupakan orang tua Vera Chandra Kho -- juga penumpang
AirAsia nahas itu yang jenazahnya telah teridentifikasi pada Minggu
(11/1) lalu.
Selain memakai anting kembar dengan
adiknya, Stevany, jenazah Vera Chandra berhasil teridentifikasi dari
hasil dental record-nya dinilai memiliki kesamaan primer berupa data
gigi yang cocok dengan antemortem dan postmortem. (baca juga: Guru Ini tak Percaya Siswinya yang Manja jadi Korban AirAsia).
Ari Setyo Nugroho, dokter gigi yang
bertugasi di Pertamedika Hospital Tarakan (PHT) ikut membantu mengungkap
identitas jenazah Vera Chandra. Pria ini merupakan dokter gigi
langganan Vera dan ibunya, Sherlly.
Apakah ini pertanda ibu Vera bisa segera
ditemukan? Dokter Ari mengaku kalau dirinya kembali dihubungi tim DVI
Polda Jatim pada Minggu (11/1) malam, pasca pengumuman bahwa jenazah
Vera Chandra telah teridentifikasi.
Hanya saja, dia belum berani memastikan,
apakah konfirmasi yang dilakukan tim DVI kepada pertanda bahwa dari 16
jenazah yang sedang diidentifikasi, salah satunya adalah ibu Vera.
"Jam 9, jam 10, kami dihubungi untuk mengirimkan data lagi,” kata Ari kepada Radar Tarakan (Grup JPNN.com), Senin (12/1) sore Wita.
Tim DVI, kata dokter Ari, meminta agar dirinya mengirimkan foto rontgen, dental history.
"Dental history itu berupa riwayat
pernah melakukan apa saja misalnya pernah melakukan penambalan, yang
hilang sebelah mana, gigi yang ditambal sebelah mana, tiap orang kan
enggak sama," jelasnya.
Dia pun menceritakan detik-detik yang
menegangkan baginya menjelang tim DVI Polda Jatim melakukan rekonsiliasi
dan berhasil mengidentifikasi tiga korban AirAsia yang salah satunya
jenazah Vera Chandra.
"Kalau Vera kemarin memang mengerucut.
Per gigi kita bahas, serinya, taringnya kita membahas secara spesifik.
Karena ada yang benar-benar mirip sampai akhirnya dipastikan," bebernya.
Untuk komunikasi terakhir antara tim DVI, dokter Ari mengaku masih membahas secara umum.
"Belum ada pembahasan yang detil," ujarnya.(*/zia/ris/jpnn)